Di tengah pesatnya pembangunan infrastruktur nasional, peluang bisnis jasa konstruksi di Indonesia terus menjanjikan. Namun, data menunjukkan bahwa ribuan perusahaan konstruksi baru seringkali terhambat di gerbang awal: legalitas usaha. Lebih dari 60% kegagalan dalam pengajuan Sertifikat Badan Usaha (SBU) bagi pelaku usaha kecil dan menengah (UMK) disebabkan oleh kesalahan fundamental pada dokumen pendirian perusahaan.
Bagi banyak kontraktor pemula dan konsultan, Commanditaire Vennootschap (CV) adalah pilihan badan usaha yang populer karena proses pendiriannya yang relatif sederhana. Namun, apakah Anda tahu bahwa satu kesalahan kecil pada akta pendirian CV, seperti ketidaksesuaian KBLI atau rumusan modal, dapat menunda pengurusan NIB hingga berbulan-bulan dan pada akhirnya menggagalkan pengajuan SBU Anda?
Sebagai Direktur atau Manajer Bisnis, memastikan fondasi legalitas Anda kokoh adalah investasi terpenting sebelum Anda berpikir untuk mengikuti tender. Tanpa akta pendirian CV yang sempurna dan NIB yang terintegrasi OSS RBA, SBU konstruksi mustahil didapatkan.
Indosbu.com, Konsultan Bisnis Konstruksi Senior dengan rekam jejak lebih dari 30 tahun dalam perizinan dan sertifikasi di Indonesia, menyajikan panduan mendalam ini. Kami akan mengupas tuntas proses, regulasi terbaru, dan tips praktis memastikan akta pendirian CV Anda menjadi pondasi yang kuat untuk mendapatkan SBU dan memenangkan tender konstruksi.

Baca Juga: Contoh PT Tertutup: Memahami Struktur Legalitas untuk Perusahaan Konstruksi
Memilih Badan Usaha: CV vs. PT untuk Jasa Konstruksi
Keputusan memilih badan usaha (CV atau PT) adalah langkah strategis pertama yang menentukan jalur perizinan, tanggung jawab hukum, dan akses tender perusahaan Anda di masa depan. Meskipun PT kini lebih fleksibel dengan PT Perorangan, CV tetap menjadi pilihan favorit UMK konstruksi.
Keunggulan dan Keterbatasan CV Konstruksi
CV (Persekutuan Komanditer) menawarkan keunggulan utama berupa proses pendirian yang cepat, biaya yang lebih ringan, dan struktur manajemen yang fleksibel. Ini sangat ideal bagi UMK konstruksi yang berorientasi pada proyek skala kecil dan menengah (K1 hingga K3).
Namun, CV memiliki keterbatasan fatal: tanggung jawab sekutu aktif (komplementer) tidak terbatas, yang berarti harta pribadi dapat dipertaruhkan jika perusahaan mengalami kerugian atau masalah hukum. Selain itu, berdasarkan regulasi LPJK, CV tidak dapat mengambil kualifikasi SBU Menengah (M) atau Besar (B), sehingga membatasi nilai proyek dan ekspansi bisnis.
Prosedur Pembuatan Akta Pendirian CV Terkini
Proses legalitas dimulai dengan pembuatan akta pendirian CV melalui notaris. Saat ini, proses ini telah disederhanakan dan diatur dalam:
-
Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2021: Mengatur tentang Modal Dasar Perseroan serta Pendaftaran Pendirian, Perubahan, dan Pembubaran Perseroan Komanditer.
-
Sistem Administrasi Badan Usaha (SABU) Kemenkumham: Akta CV wajib didaftarkan dan mendapatkan pengesahan resmi dari Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) untuk memperoleh legalitas formal.
Syarat utama pendirian CV adalah minimal dua sekutu (satu sekutu komplementer/aktif dan satu sekutu komanditer/pasif), identitas lengkap, dan penentuan alamat usaha yang jelas.
Integrasi Akta CV dengan OSS RBA
Setelah akta pendirian CV disahkan oleh Kemenkumham, langkah krusial berikutnya adalah mendaftarkan akta tersebut ke sistem OSS RBA (Online Single Submission Risk Based Approach). OSS akan menerbitkan Nomor Induk Berusaha (NIB) dan Izin Usaha, yang kemudian menjadi dasar pengajuan SBU Konstruksi.
Kesalahan fatal sering terjadi di sini: Notaris harus mencantumkan Kode KBLI 2020 yang relevan dengan jasa konstruksi (misalnya KBLI 41011 untuk Konstruksi Gedung Hunian) di dalam akta. Jika KBLI salah atau tidak terperinci, OSS akan menolak permohonan NIB sektor konstruksi.

Baca Juga: Proses Bea Meterai Adalah Wajib: Panduan Tender, SBU, dan Kontrak Konstruksi
Akta CV ke SBU Konstruksi: Memastikan Kelayakan Usaha
NIB adalah pintu masuk, tetapi SBU adalah kunci utama untuk membuka peluang tender. Untuk CV, SBU yang dapat diurus adalah SBU kualifikasi Kecil (K1, K2, K3) sesuai regulasi LPJK.
Syarat Hukum Pengurusan SBU bagi CV
Pengurusan SBU diatur oleh Peraturan Menteri PUPR Nomor 8 Tahun 2022 dan Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi. Persyaratan utama SBU konstruksi bagi CV meliputi:
-
Akta Pendirian CV: Sudah terdaftar dan disahkan oleh Kemenkumham, dengan KBLI 2020 yang sesuai.
-
NIB/Izin Usaha: Telah terbit dan statusnya aktif di sistem OSS RBA.
-
Modal Usaha: Modal disetor sesuai dengan kualifikasi SBU yang diajukan (misalnya, K1 membutuhkan modal minimal Rp 50 Juta).
-
SKK Tenaga Kerja: Wajib memiliki minimal satu Penanggung Jawab Teknis (PJT) dengan SKK Tenaga Ahli Muda/Madya/Utama (sesuai Permen PUPR 8/2022) dan Penanggung Jawab Klasifikasi (PJK) yang relevan.
Tanpa kelengkapan SBU yang sah, perusahaan Anda tidak memiliki izin untuk melaksanakan pekerjaan konstruksi secara legal dan otomatis tidak dapat mendaftar di sistem E-Procurement (SPSE/SIKaP).
Peran Sertifikasi SKK Konstruksi dalam SBU
Sertifikat Kompetensi Kerja (SKK) Tenaga Ahli yang dimiliki oleh PJT/PJK adalah elemen terpenting dalam pengajuan SBU. SKK membuktikan bahwa CV Anda memiliki kompetensi teknis yang diperlukan.
Jika SKK Tenaga Ahli yang tercantum dalam dokumen pengajuan tidak valid, kadaluarsa, atau rangkap jabatan di perusahaan lain, pengajuan SBU konstruksi Anda akan ditolak oleh Lembaga Sertifikasi Badan Usaha (LSBU) yang berwenang di bawah LPJK. Kualitas akta pendirian CV Anda harus didukung oleh kualitas SDM (SKK) yang tinggi.

Baca Juga:
Studi Kasus: Hambatan Perizinan dan Solusinya
Dalam pengalaman Indosbu.com, banyak perusahaan UMK konstruksi mengalami penundaan bisnis yang signifikan karena kesalahan perizinan di awal.
Kasus Penolakan SBU karena Ketidaksesuaian Akta
Sebuah CV kontraktor ingin mengajukan SBU kualifikasi K1. Setelah dua bulan mengurus, pengajuan SBU-nya ditolak oleh LSBU. Akar masalahnya? KBLI di akta pendirian CV yang lama hanya mencantumkan kode KBLI 41011 secara umum, sementara SBU yang diajukan meminta spesifikasi Sub-klasifikasi Jasa Pelaksana Konstruksi Saluran Air (KBLI 42222).
Solusi: CV tersebut harus membuat akta perubahan, menambahkan KBLI yang disyaratkan, mendaftarkannya kembali di Kemenkumham, dan memperbarui data NIB di OSS RBA. Proses ini memakan waktu tambahan minimal 4-6 minggu. Pelajaran: KBLI di akta harus seluas mungkin mencakup semua sub-klasifikasi SBU yang potensial akan diajukan.
Kasus Tender Gagal karena NIB Belum Terintegrasi
CV lain telah memiliki SBU fisik yang berlaku 5 tahun, namun belum memproses penyesuaian SBU ke sistem OSS RBA pasca-berlakunya UU Cipta Kerja. CV ini mengikuti tender, namun dokumen kualifikasinya ditolak di SPSE.
Penyebabnya: Sistem SPSE/SIKaP LKPP hanya mengakui NIB dan SBU yang telah terintegrasi dan teregistrasi secara elektronik di SIKI LPJK (Sistem Informasi Jasa Konstruksi). SBU yang hanya berbentuk fisik tanpa penyesuaian OSS RBA dianggap tidak valid. Solusi: Segera lakukan penyesuaian SBU sesuai Permen PUPR Nomor 8 Tahun 2022.

Baca Juga: Perusahaan CV: Panduan Lengkap Pendirian, Legalitas, dan Akses Tender Konstruksi
Langkah Praktis Mempercepat Akta Pendirian ke SBU
Untuk menghindari penundaan yang mahal, perusahaan konstruksi harus menerapkan strategi manajemen legalitas yang proaktif dan terstruktur.
Checklist Wajib Sebelum Membuat Akta CV
-
Penentuan Klasifikasi: Tentukan target SBU (misalnya K1). Ini akan menentukan modal dan SKK yang harus dimiliki.
-
KBLI 2020: Pastikan notaris mencantumkan KBLI 2020 secara spesifik untuk jenis pekerjaan konstruksi yang akan Anda lakukan (minimal 5 KBLI utama).
-
Modal Usaha: Tetapkan besaran modal sesuai dengan minimum SBU yang diajukan.
-
PJT/PJK Siap SKK: Identifikasi Tenaga Ahli (PJT/PJK) yang akan dicantumkan dan pastikan mereka memiliki SKK yang valid dan tidak terikat di perusahaan lain.
Menyiapkan checklist ini sebelum notaris membuat akta pendirian CV dapat menghemat waktu hingga 70% dari proses total perizinan.
Peran Konsultan Perizinan Konstruksi
Regulasi konstruksi yang kompleks dan sering berubah (seperti ketentuan SKK rangkap, perpanjangan SBU, dan integrasi OSS RBA) seringkali memusingkan manajemen perusahaan. Konsultan perizinan profesional dapat memastikan:
-
Akta CV dirumuskan dengan KBLI yang tepat dan sesuai syarat LPJK.
-
Pengurusan NIB di OSS berjalan lancar tanpa hambatan teknis.
-
Audit SKK Tenaga Ahli dan SKK Tenaga Terampil dilakukan sebelum pengajuan SBU.
-
SBU yang terbit terjamin legalitasnya, teregistrasi di SIKI LPJK, dan siap digunakan untuk tender.
"Setiap tenaga kerja konstruksi yang bekerja di bidang Jasa Konstruksi wajib memiliki sertifikat kompetensi kerja." - Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi, Pasal 70.

Baca Juga: Panduan Lengkap Pengurusan SBU Badan Usaha PT Konstruksi Terbaru 2025
Manfaat Bisnis Legalitas Konstruksi yang Paripurna
Investasi waktu dan biaya pada legalitas seperti akta pendirian CV dan SBU memberikan manfaat bisnis jangka panjang.
Akses Tender dan Ekspansi Pasar
Dengan SBU yang sah dan teregistrasi LPJK, perusahaan Anda secara otomatis memenuhi persyaratan kualifikasi administrasi dalam lelang pemerintah (LKPP/SPSE) maupun tender swasta. Ini membuka akses ke pasar proyek yang lebih luas.
Kredibilitas dan Kepastian Hukum
Kepatuhan pada regulasi, dimulai dari akta pendirian CV yang valid, membangun kredibilitas perusahaan di mata pengguna jasa, bank, dan mitra bisnis. Ini juga meminimalkan risiko sanksi denda, pencabutan izin, atau tuntutan hukum yang diakibatkan oleh ketidakpatuhan perizinan.

Baca Juga:
FAQ: Pertanyaan Umum Akta CV dan SBU
Apakah CV masih bisa digunakan untuk jasa konstruksi?
Ya, CV masih merupakan badan usaha yang sah dan populer untuk jasa konstruksi, namun hanya terbatas pada kualifikasi Usaha Kecil (K1, K2, K3). Untuk kualifikasi Menengah (M) dan Besar (B), perusahaan konstruksi wajib berbentuk Perseroan Terbatas (PT).
Berapa lama proses pengurusan akta pendirian CV hingga NIB?
Proses pembuatan akta pendirian CV di notaris hingga pengesahan Kemenkumham biasanya memakan waktu 1-3 hari kerja. Proses NIB melalui OSS RBA dapat selesai dalam hitungan jam jika data di Kemenkumham sudah sinkron dan KBLI sudah tepat.
Apa risiko jika KBLI di Akta CV tidak sesuai SBU?
Jika KBLI di akta pendirian CV dan NIB tidak mencakup sub-klasifikasi SBU yang diajukan (misalnya, akta hanya mencantumkan konstruksi gedung, tetapi SBU yang diajukan adalah konstruksi jalan), maka pengajuan SBU akan ditolak oleh LSBU/LPJK. Perusahaan wajib membuat Akta Perubahan.
Apa itu SKK rangkap dan mengapa berbahaya?
SKK rangkap adalah kondisi di mana satu Tenaga Ahli (PJT/PJK) dicantumkan di lebih dari satu perusahaan konstruksi pada klasifikasi SBU yang sama secara bersamaan. Ini dilarang keras oleh LPJK dan akan menyebabkan penolakan SBU bagi semua perusahaan yang mencantumkannya.
Apakah masa berlaku SBU dan SKK sama?
Ya, SBU (Sertifikat Badan Usaha) dan SKK (Sertifikat Kompetensi Kerja) sama-sama berlaku selama 5 (lima) tahun, dengan kewajiban perpanjangan sebelum masa berlaku habis.

Baca Juga: Panduan Wajib: Izin Usaha Konstruksi dan Sertifikasi SBU SKK Terkini
Legalitas Awal Menentukan Keberlanjutan Bisnis
Keputusan memilih CV sebagai badan usaha adalah langkah awal yang strategis. Namun, kesuksesan jangka panjang Anda ditentukan oleh seberapa cermat Anda memastikan akta pendirian CV tersebut sesuai dengan persyaratan OSS RBA dan LPJK untuk SBU Konstruksi.
Jangan biarkan hambatan administratif menghentikan momentum bisnis Anda. Pastikan setiap detail, mulai dari KBLI di akta hingga SKK Tenaga Ahli, telah terverifikasi dan tervalidasi oleh sistem resmi pemerintah.
Dapatkan penawaran khusus paket SBU + SKK untuk perusahaan Anda. Konsultasi gratis sekarang di Indosbu.com - karena setiap tender adalah peluang yang tidak boleh terlewat dan legalitas adalah garansi bisnis Anda.