Bagi banyak pengusaha di sektor konstruksi, fokus utama adalah pada proyek: bagaimana memenangkan tender, bagaimana mengeksekusi proyek tepat waktu dan sesuai anggaran, dan bagaimana memastikan kualitas kerja yang prima. Urusan administrasi, terutama perpajakan, seringkali dianggap sebagai beban tambahan yang rumit dan membosankan. Alhasil, banyak dari mereka yang menyepelekan atau bahkan menunda-unda kewajiban ini. Padahal, di balik setiap proyek yang sukses, ada fondasi finansial yang harus kokoh, dan perpajakan adalah salah satu pilarnya. Kelalaian dalam mengurus pajak tidak hanya berujung pada sanksi berupa denda atau bunga, tetapi juga bisa merusak reputasi perusahaan dan bahkan berujung pada masalah hukum yang serius. Kerugian yang ditimbulkan bisa jadi lebih besar daripada keuntungan dari proyek itu sendiri. Memahami 5 Kesalahan Umum Perusahaan Konstruksi dalam Mengurus Pajak adalah langkah preventif untuk menghindari masalah di kemudian hari.
Menurut data dari Direktorat Jenderal Pajak (DJP), sektor konstruksi merupakan salah satu sektor dengan tingkat kepatuhan pajak yang masih perlu ditingkatkan. Masih banyak pengusaha yang belum sepenuhnya memahami aturan perpajakan yang berlaku, terutama yang spesifik untuk industri konstruksi. Ini menciptakan celah yang bisa berujung pada kesalahan, baik disengaja maupun tidak disengaja. Artikel ini akan mengupas tuntas apa saja 5 Kesalahan Umum Perusahaan Konstruksi dalam Mengurus Pajak yang paling sering terjadi. Dengan memahami kesalahan-kesalahan ini, Anda dapat mengambil langkah-langkah preventif untuk melindungi bisnis Anda dan memastikan kepatuhan pajak yang optimal. Mari kita mulai bedah satu per satu.

Baca Juga: Syarat CV Perusahaan yang Bikin Auto Lolos Tender: Dari Legalitas hingga Laporan Keuangan
Tidak Memahami Peraturan PPh Final Jasa Konstruksi
Keliru Menghitung PPh Final
Salah satu kesalahan paling fundamental yang sering dilakukan adalah keliru dalam menghitung Pajak Penghasilan (PPh) Final Jasa Konstruksi. Aturan ini sangat spesifik dan berbeda dari perhitungan PPh pada umumnya. Berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) No. 51 Tahun 2008, yang kemudian diperbarui oleh PP No. 9 Tahun 2022, tarif PPh Final Jasa Konstruksi bergantung pada kualifikasi perusahaan dan jenis jasa. Misalnya, jasa konstruksi yang dilakukan oleh penyedia jasa kualifikasi usaha kecil dikenakan tarif yang berbeda dengan yang kualifikasi besar. Kesalahan dalam menentukan tarif ini bisa berakibat pada kurang bayar atau bahkan lebih bayar pajak yang bisa memicu pemeriksaan dari DJP. Memahami 5 Kesalahan Umum Perusahaan Konstruksi dalam Mengurus Pajak ini adalah kunci untuk menghindari masalah.
Tidak jarang, pengusaha hanya mengandalkan informasi yang beredar dari mulut ke mulut tanpa mengecek langsung ke sumbernya, yaitu peraturan yang berlaku. Padahal, peraturan perpajakan bisa berubah sewaktu-waktu. Oleh karena itu, penting untuk selalu memperbarui informasi dan, jika perlu, berkonsultasi dengan konsultan pajak profesional. Mengandalkan asumsi dalam urusan pajak adalah tindakan ceroboh yang bisa berujung pada kerugian finansial yang signifikan.
Tidak Melakukan Pemotongan PPh Jasa
Banyak perusahaan konstruksi lupa atau tidak tahu bahwa mereka wajib memotong PPh Pasal 23 atas jasa-jasa yang mereka gunakan, seperti jasa konsultasi, jasa sub-kontraktor, atau jasa manajemen proyek. Kelalaian ini bisa berakibat fatal. DJP akan menganggap perusahaan Anda tidak patuh dan bisa mengenakan sanksi berupa denda. Tanggung jawab pemotongan, penyetoran, dan pelaporan PPh ini ada pada perusahaan Anda sebagai pengguna jasa. Ini adalah salah satu dari 5 Kesalahan Umum Perusahaan Konstruksi dalam Mengurus Pajak yang sering luput dari perhatian.
Penting untuk memiliki sistem pencatatan yang rapi untuk setiap transaksi, termasuk jasa yang diterima. Pastikan Anda meminta faktur pajak dan bukti potong dari setiap vendor. Ini tidak hanya untuk keperluan pelaporan pajak, tetapi juga untuk menjaga akuntabilitas bisnis Anda. Membangun sistem administrasi yang kuat sejak dini akan membantu Anda menghindari kesalahan-kesalahan ini dan memastikan bisnis Anda berjalan mulus.

Baca Juga: Stop Rugi! Biaya Pembuatan PT di Notaris: Jurus Jitu Kontraktor Membangun Authority Bisnis
Kelalaian dalam Administrasi dan Pencatatan
Tidak Merekam Transaksi dengan Rapi
Perusahaan konstruksi seringkali memiliki transaksi yang kompleks, mulai dari pembelian material dari berbagai vendor, pembayaran upah harian, hingga biaya operasional yang beragam. Kelalaian dalam merekam semua transaksi ini secara rapi adalah salah satu dari 5 Kesalahan Umum Perusahaan Konstruksi dalam Mengurus Pajak yang paling mendasar. Banyak pengusaha yang hanya mengandalkan ingatan atau catatan kasar di buku tulis. Saat tiba waktunya untuk lapor pajak, mereka kesulitan mencari bukti-bukti transaksi, yang berujung pada laporan yang tidak akurat. Kurangnya bukti ini bisa menjadi celah bagi DJP untuk melakukan pemeriksaan pajak yang ketat. Ini bisa menjadi mimpi buruk bagi pengusaha.
Gunakan sistem akuntansi yang terstruktur, bahkan jika itu hanya dalam bentuk spreadsheet. Lebih baik lagi, gunakan aplikasi atau software akuntansi yang dirancang khusus untuk bisnis. Ini akan membantu Anda mencatat setiap transaksi secara otomatis, mengkategorikan pengeluaran, dan menyusun laporan keuangan yang akurat. Investasi pada sistem akuntansi yang baik akan sangat membantu Anda dalam jangka panjang dan memberikan ketenangan pikiran.
Tidak Menyimpan Faktur Pajak dengan Baik
Faktur pajak adalah dokumen krusial yang berfungsi sebagai bukti pungutan PPN. Banyak perusahaan konstruksi yang tidak menyimpan faktur pajak dengan baik, atau bahkan tidak meminta faktur dari vendor. Hal ini bisa berakibat pada tidak bisa dikreditkannya PPN masukan, yang berarti Anda harus membayar PPN yang seharusnya tidak Anda bayar. Kelalaian ini juga bisa menimbulkan masalah saat pemeriksaan pajak. DJP akan meminta bukti-bukti transaksi, dan tanpa faktur pajak yang lengkap, Anda tidak akan bisa membuktikan bahwa transaksi itu sah. Ini adalah salah satu dari 5 Kesalahan Umum Perusahaan Konstruksi dalam Mengurus Pajak yang bisa berujung pada kerugian finansial yang signifikan.
Pastikan Anda memiliki prosedur yang ketat untuk meminta, memverifikasi, dan menyimpan setiap faktur pajak, baik dari vendor maupun dari klien. Gunakan sistem penyimpanan digital atau fisik yang terorganisir. Faktur pajak yang tersimpan rapi akan sangat membantu Anda saat lapor SPT dan saat menghadapi pemeriksaan pajak. Jangan pernah meremehkan pentingnya dokumen-dokumen ini. Setiap lembar faktur memiliki nilai yang besar dalam dunia perpajakan.

Baca Juga: Syarat Pembuatan CV Perusahaan: 7 Kunci Legalitas Anti-Gagal di Era Digital!
Mengabaikan Pajak Lain dan Pelaporan SPT Tahunan
Lalai Membayar PPN dan Memasukkannya dalam Kontrak
Selain PPh Final, perusahaan konstruksi juga wajib memungut dan menyetor Pajak Pertambahan Nilai (PPN) atas jasa yang mereka berikan. Banyak pengusaha yang lupa atau tidak tahu bahwa PPN ini harus dihitung dan dimasukkan dalam harga kontrak. Kelalaian ini bisa menyebabkan pembengkakan biaya di kemudian hari, karena Anda harus menanggung PPN yang seharusnya dibayarkan oleh klien. Penting untuk mengkomunikasikan hal ini dengan jelas di awal negosiasi kontrak. PPN bukan beban perusahaan, melainkan pajak yang harus dipungut dari klien. Ini adalah salah satu 5 Kesalahan Umum Perusahaan Konstruksi dalam Mengurus Pajak yang sering terjadi.
Pahami bahwa PPN memiliki mekanisme yang berbeda. PPN yang Anda pungut dari klien disebut PPN keluaran, sementara PPN yang Anda bayarkan saat membeli barang atau jasa disebut PPN masukan. Anda bisa mengkreditkan PPN masukan untuk mengurangi PPN yang harus disetor. Memiliki pencatatan PPN yang rapi akan sangat membantu Anda dalam pelaporan dan penyetoran. Jangan pernah menunda pembayaran PPN, karena sanksi berupa bunga bisa sangat memberatkan.
Tidak Melapor SPT Tahunan Badan Tepat Waktu
Setiap perusahaan, termasuk perusahaan konstruksi, wajib melaporkan Surat Pemberitahuan (SPT) Tahunan Badan. SPT ini berisi laporan laba rugi, neraca, dan perhitungan PPh badan yang harus dibayarkan. Banyak pengusaha yang terlambat lapor atau bahkan tidak lapor sama sekali. Padahal, kelalaian ini bisa berujung pada sanksi administrasi berupa denda. Batas waktu lapor SPT Tahunan adalah 30 April. Mengutip data dari Direktorat Jenderal Pajak, keterlambatan pelaporan SPT adalah salah satu pelanggaran yang paling sering ditemukan. Ini adalah salah satu dari 5 Kesalahan Umum Perusahaan Konstruksi dalam Mengurus Pajak yang paling mudah dihindari.
Jika Anda merasa kesulitan menyusun laporan keuangan atau menghitung PPh Badan, jangan ragu untuk menyewa jasa akuntan atau konsultan pajak. Mereka memiliki keahlian dan pengalaman yang dibutuhkan untuk memastikan semua laporan Anda akurat dan tepat waktu. Biaya yang Anda keluarkan untuk jasa profesional akan sebanding dengan ketenangan pikiran yang Anda dapatkan. Jangan pernah menunda kewajiban ini, karena sanksinya bisa sangat memberatkan.

Baca Juga: Jalan Pintas Legalitas Bisnis: Bongkar Tuntas Syarat Pembuatan CV (Commanditaire Vennootschap) di Era OSS RBA!
Tidak Mengikuti Perkembangan Regulasi Pajak
Tidak Memiliki Konsultan Pajak Profesional
Dunia perpajakan di Indonesia sangat dinamis. Regulasi bisa berubah sewaktu-waktu, dan hal ini bisa berdampak besar pada bisnis Anda. Banyak perusahaan konstruksi yang tidak memiliki konsultan pajak profesional, sehingga mereka sering ketinggalan informasi. Mereka baru tahu tentang perubahan aturan setelah terkena sanksi. Konsultan pajak yang baik tidak hanya membantu Anda menghitung dan melaporkan pajak, tetapi juga memberikan nasihat strategis tentang bagaimana cara mengelola keuangan dan mematuhi peraturan yang berlaku. Investasi pada konsultan pajak adalah investasi yang sangat berharga. Ini adalah salah satu dari 5 Kesalahan Umum Perusahaan Konstruksi dalam Mengurus Pajak yang paling sering diabaikan.
Konsultan pajak yang baik akan menjadi mitra strategis Anda. Mereka akan membantu Anda menganalisis risiko pajak, merencanakan pajak di masa depan, dan memastikan semua transaksi Anda sesuai dengan peraturan yang berlaku. Mereka juga akan menjadi perwakilan Anda saat berhadapan dengan DJP. Jangan ragu untuk mencari konsultan pajak yang memiliki rekam jejak yang baik dan terpercaya. Memiliki konsultan pajak adalah langkah cerdas yang akan melindungi bisnis Anda dari berbagai risiko.
Tidak Memperbarui Informasi dan Pengetahuan Pajak
Di era digital ini, informasi sangat mudah didapatkan. Anda bisa mengikuti webinar, membaca artikel, atau mengikuti akun media sosial resmi dari DJP untuk mendapatkan informasi terbaru. Namun, banyak pengusaha yang tidak proaktif. Mereka hanya fokus pada operasional bisnis dan mengabaikan hal-hal lain. Padahal, pemahaman yang baik tentang perpajakan adalah bagian dari literasi bisnis yang penting. Pengetahuan ini akan membantu Anda membuat keputusan yang lebih baik dan menghindari kesalahan-kesalahan yang tidak perlu. Ini adalah salah satu dari 5 Kesalahan Umum Perusahaan Konstruksi dalam Mengurus Pajak yang paling sering terjadi karena kurangnya inisiatif.
Ingat, pajak adalah kewajiban yang tidak bisa dihindari. Semakin Anda memahaminya, semakin mudah bagi Anda untuk memenuhinya. Jangan biarkan ketidaktahuan menjadi penghalang bagi kesuksesan bisnis Anda. Teruslah belajar dan perbarui pengetahuan Anda. Ini akan menjadi investasi terbaik untuk masa depan bisnis Anda.

Baca Juga: Jangan Tertipu! Bongkar Tuntas Persyaratan Membuat PT: Legalitas Adalah Aset Bisnis Utama Anda
Kepatuhan Pajak, Fondasi Bisnis Sukses
Anda tahu, mengurus pajak itu rumit, memakan waktu, dan seringkali membingungkan. Anda mungkin merasa terbebani dan takut salah. Kelalaian dalam urusan pajak bisa berujung pada sanksi, denda, bahkan masalah hukum yang bisa menghancurkan bisnis Anda. Anda ingin fokus pada proyek, tetapi masalah pajak terus membayangi. Inilah masalah yang harus segera Anda selesaikan.
Bayangkan Anda harus membayar denda pajak yang jumlahnya fantastis, yang bisa mengikis keuntungan dari proyek-proyek Anda. Bayangkan reputasi perusahaan Anda rusak karena Anda dianggap tidak patuh. Setiap hari yang Anda tunda, setiap kesalahan yang Anda buat, adalah risiko yang Anda ambil dan kerugian yang tidak perlu Anda alami.
Jangan khawatir. Ada solusi profesional yang bisa membantu Anda menembus semua kerumitan ini. Kami di sbu-konstruksi.com hadir sebagai mitra terpercaya Anda. Kami tidak hanya menyediakan layanan pembuatan SBU Konstruksi, Perpanjangan SBU Konstruksi, dan Aktivasi kembali SBU Konstruksi LPJK, tetapi juga memberikan konsultasi seputar legalitas bisnis Anda. Dengan memiliki SBU yang valid dan terkelola dengan baik, Anda tidak hanya memenangkan tender, tetapi juga membangun fondasi bisnis yang kokoh dan kredibel, termasuk dalam hal perpajakan. Jangan tunda lagi. Kunjungi sbu-konstruksi.com sekarang juga dan jadikan kepatuhan pajak sebagai fondasi kesuksesan bisnis Anda!