Dalam lanskap bisnis modern Indonesia yang sangat dinamis, memilih bentuk badan usaha yang tepat adalah keputusan strategis yang menentukan arah dan potensi pertumbuhan perusahaan. Di antara berbagai pilihan, Perseroan Terbatas (PT) tetap menjadi primadona, diakui sebagai bentuk legalitas yang paling kokoh, kredibel, dan memiliki Authority tinggi di mata mitra bisnis, perbankan, dan pemerintah. PT menawarkan keunggulan tak tertandingi, terutama pemisahan harta kekayaan pribadi dari aset perusahaan, yang merupakan mekanisme perlindungan hukum paling fundamental bagi para founder atau pemegang saham. Tanpa struktur legal yang jelas, risiko bisnis yang terjadi dapat mengancam stabilitas finansial pribadi.
Namun, jalan menuju pendirian PT bukanlah tanpa tantangan administratif. Sejak berlakunya Undang-Undang Cipta Kerja (UU Ciptaker) dan implementasi sistem Online Single Submission Risk-Based Approach (OSS-RBA), persyaratan pembuatan PT telah mengalami reformasi total. Reformasi ini bertujuan menyederhanakan birokrasi, namun pada saat yang sama menuntut ketelitian dan kepatuhan yang lebih tinggi dalam penentuan Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI) dan tingkat risiko usaha. Bagi calon pengusaha, kegagalan memahami persyaratan pembuatan PT terbaru ini dapat berujung pada tertundanya izin operasional, masalah legalitas, bahkan risiko penolakan tender. Memahami secara holistik apa saja persyaratannya, mengapa ia penting, dan bagaimana prosesnya, adalah langkah awal yang mutlak untuk membangun Trustworthiness perusahaan Anda di pasar.

Baca Juga: Cara Daftar PT Perorangan: Expertise Legalitas Kilat! Modal Minor, Authority Bisnis Major
Struktur Dasar dan Persyaratan Administratif PT (The WHAT)
Dokumen Legalitas Inti: Akta dan Pengesahan
Inti dari persyaratan pembuatan PT adalah dokumen pendirian yang disahkan oleh negara. Proses ini dimulai dari penyiapan Akta Pendirian yang wajib dibuat di hadapan Notaris. Akta ini memuat informasi vital seperti nama perusahaan, maksud dan tujuan (yang harus disesuaikan dengan KBLI), susunan Direksi dan Komisaris, serta modal dasar dan modal disetor perusahaan.
Pemilihan nama PT juga harus memenuhi kriteria tertentu, yaitu tidak boleh sama persis dengan nama PT lain yang sudah terdaftar di sistem AHU (Administrasi Hukum Umum) Kementerian Hukum dan HAM. Nama perusahaan harus diajukan untuk persetujuan terlebih dahulu. Akta Notaris ini kemudian akan diajukan ke Kemenkumham untuk mendapatkan Surat Keputusan (SK) Pengesahan Badan Hukum. SK inilah yang secara resmi menjadikan PT Anda sebagai subjek hukum yang sah.
SK Pengesahan Badan Hukum adalah Authority pertama perusahaan Anda. Tanpa SK ini, perusahaan belum dianggap berdiri secara hukum dan tidak dapat melanjutkan ke proses perizinan berikutnya. Memastikan Akta Pendirian dibuat dengan cermat dan sesuai peraturan perundang-undangan adalah kunci keberhasilan seluruh proses legalitas selanjutnya.
Identitas Pendiri dan Struktur Kepengurusan
Persyaratan pembuatan PT yang krusial berikutnya adalah identitas para pendiri dan struktur kepengurusan. PT didirikan oleh minimal dua orang atau lebih (kecuali untuk PT Perorangan yang memiliki regulasi berbeda). Semua pendiri wajib melampirkan identitas lengkap, termasuk KTP, NPWP pribadi, dan Nomor Kontak.
Struktur kepengurusan minimal harus terdiri dari seorang Direktur Utama dan, tergantung ukuran perusahaan, dapat dilengkapi dengan Komisaris. Dalam PT, Direksi bertanggung jawab penuh atas jalannya perusahaan, sementara Komisaris bertugas melakukan pengawasan. Komposisi ini harus tertuang jelas dalam Akta.
Setiap Direktur dan Komisaris juga wajib memiliki NPWP pribadi yang aktif. Sinkronisasi data identitas ini sangat ditekankan dalam sistem OSS-RBA. Adanya perbedaan data antara KTP dan NPWP pribadi Direksi dapat menjadi hambatan serius dalam mendapatkan Nomor Induk Berusaha (NIB).
Memilih susunan kepengurusan yang kompeten sejak awal tidak hanya memenuhi persyaratan pembuatan PT, tetapi juga membangun Expertise dan kredibilitas manajemen di mata klien dan investor. Kredibilitas ini akan sangat berpengaruh pada keputusan bisnis jangka panjang.
Modal Dasar dan Modal Ditempatkan
Isu modal dalam persyaratan pembuatan PT telah mengalami relaksasi signifikan pasca UU Ciptaker. Modal dasar PT kini ditentukan berdasarkan kesepakatan para pendiri, yang minimal harus mencapai Rp 0 (nol) rupiah, kecuali ditentukan lain oleh undang-undang sektoral (misalnya, perbankan, asuransi, atau transportasi).
Meskipun modal dasar bisa disepakati, Modal Ditempatkan dan Disetor minimal harus 25% dari modal dasar. Namun, penting untuk dicatat bahwa meskipun secara hukum modal dasar bisa Rp 0, untuk PT yang akan bergerak di sektor berisiko tinggi (misalnya konstruksi, yang membutuhkan SBU kualifikasi Menengah atau Besar), modal disetor yang besar adalah prerequisite praktis.
Oleh karena itu, meskipun regulasi fleksibel, Expertise menunjukkan bahwa penetapan modal yang realistis dan memadai sangat penting. Modal disetor yang besar akan memperkuat Laporan Keuangan Audit, yang pada akhirnya sangat mempengaruhi Authority perusahaan saat mengikuti tender atau mengajukan pinjaman ke bank. Modal yang cukup adalah sinyal Trustworthiness di pasar.

Baca Juga: Syarat Bikin CV: Bongkar Rahasia CV 'Auto-Lolos' HRD dengan Kerangka E-E-A-T!
Regulasi Kunci dan Peran Vital OSS-RBA (The WHY)
Reformasi Perizinan melalui UU Cipta Kerja dan OSS
Persyaratan pembuatan PT kini sangat dipengaruhi oleh Undang-Undang Cipta Kerja dan implementasi sistem Online Single Submission Risk-Based Approach (OSS-RBA). Sistem ini mengubah paradigma perizinan dari yang berbasis izin menjadi berbasis risiko.
OSS-RBA membagi kegiatan usaha ke dalam empat tingkatan risiko: Rendah, Menengah Rendah, Menengah Tinggi, dan Tinggi. Tingkat risiko ini menentukan jenis perizinan yang wajib dimiliki: dari NIB saja hingga NIB + Sertifikat Standar (Perizinan Berusaha) + Izin (Izin Komersial/Operasional). Proses ini sangat menyederhanakan birokrasi perizinan, tetapi menuntut ketelitian dalam menentukan KBLI.
Bagi calon pengusaha, menguasai sistem OSS dan memahami kategori risiko kegiatan usaha adalah bagian tak terpisahkan dari Expertise legalitas. Kegagalan menentukan KBLI dan risiko yang tepat dapat menyebabkan NIB Anda tidak mencerminkan kegiatan usaha yang sebenarnya, berujung pada masalah kepatuhan di kemudian hari.
Sistem ini menunjukkan Authority pemerintah dalam menciptakan iklim investasi yang transparan. Perusahaan yang mampu menavigasi OSS-RBA dengan lancar akan mendapatkan keunggulan kompetitif karena izin operasional mereka keluar lebih cepat, memungkinkan mereka segera beraksi di pasar.
Oleh karena itu, persyaratan pembuatan PT bukan hanya tentang akta, melainkan tentang penguasaan platform OSS-RBA untuk mendapatkan NIB dan Sertifikat Standar yang sesuai dengan ambisi bisnis Anda.
Pentingnya Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI)
KBLI adalah kode standar yang digunakan untuk mengklasifikasikan jenis kegiatan usaha. Pemilihan KBLI yang tepat adalah komponen kunci dari persyaratan pembuatan PT di era OSS-RBA. KBLI menentukan tingkatan risiko dan, pada akhirnya, jenis perizinan komersial yang harus Anda urus.
Misalnya, jika Anda mendirikan PT Jasa Konstruksi, Anda harus memilih KBLI 41011 (Konstruksi Gedung Hunian). KBLI ini memiliki risiko yang tinggi, sehingga mewajibkan perusahaan mengurus Sertifikat Badan Usaha (SBU) dan Izin Komersial/Operasional lainnya, selain NIB dan Sertifikat Standar yang dikeluarkan OSS.
Kesalahan umum adalah memilih KBLI yang terlalu umum atau tidak sesuai dengan kegiatan utama perusahaan. Hal ini dapat menghambat perolehan izin sektoral vital (misalnya SBU dari LPJK untuk konstruksi atau Izin edar dari BPOM untuk makanan). Memilih KBLI yang akurat adalah bukti Expertise dan transparansi perusahaan.
Klien besar, terutama BUMN atau holding company swasta, akan selalu memverifikasi KBLI perusahaan Anda melalui NIB/Sertifikat Standar saat pra-kualifikasi tender. KBLI yang relevan meningkatkan Trustworthiness Anda karena menunjukkan fokus dan kompetensi yang jelas. Ini adalah elemen kunci dalam persyaratan pembuatan PT modern.
Kepatuhan dalam pemilihan KBLI menunjukkan bahwa perusahaan Anda serius dalam menjalankan bisnis sesuai regulasi, yang secara langsung meningkatkan Authority Anda di mata regulator dan klien.

Baca Juga: Biaya Bikin PT: Hitung Tuntas Modal Awal dan Strategi Legalitas Bisnis Anti-Ribet 2024
Langkah-Langkah Praktis Pembuatan PT (The HOW)
Proses Pengajuan Nama dan Pembuatan Akta di Notaris
Langkah praktis pertama dalam persyaratan pembuatan PT adalah pengajuan nama PT melalui Notaris. Notaris akan melakukan booking nama di sistem AHU Kemenkumham untuk memastikan nama yang Anda pilih belum digunakan oleh badan hukum lain. Proses ini biasanya memakan waktu singkat, namun membutuhkan ketelitian dalam ejaan dan penulisan.
Setelah nama disetujui, Notaris akan menyusun draf Akta Pendirian. Tahap ini membutuhkan kehadiran para pendiri untuk menandatangani Akta. Notaris yang kompeten akan memastikan semua persyaratan pembuatan PT legal, termasuk pasal-pasal tentang modal, maksud dan tujuan, serta hak dan kewajiban Direksi/Komisaris, telah dimasukkan dengan benar.
Penting untuk memilih Notaris yang memiliki Expertise di bidang hukum perusahaan dan memahami seluk-beluk regulasi terbaru OSS-RBA. Notaris yang berpengalaman tidak hanya membuat Akta, tetapi juga memberikan konsultasi mengenai risiko dan kewajiban hukum yang akan timbul. Experience Notaris sangat menentukan kecepatan dan keabsahan legalitas Anda.
Akta yang telah ditandatangani kemudian diajukan ke Kemenkumham. Setelah SK Pengesahan keluar, PT Anda sah sebagai badan hukum, menandai selesainya tahap awal yang paling fundamental.
Pengurusan NIB dan Sertifikat Standar Melalui OSS-RBA
Setelah mendapatkan SK Pengesahan Badan Hukum dari Kemenkumham, langkah berikutnya adalah mengurus Nomor Induk Berusaha (NIB) melalui sistem OSS-RBA. NIB berfungsi sebagai identitas tunggal pelaku usaha dan berlaku sebagai Tanda Daftar Perusahaan (TDP), Angka Pengenal Impor (API), dan Akses Kepabeanan.
Proses ini mensyaratkan Anda menginput data perusahaan (termasuk KBLI yang sudah dipilih dan modal disetor) ke dalam sistem OSS. Berdasarkan KBLI dan tingkat risiko usaha, sistem akan menerbitkan NIB, diikuti dengan Sertifikat Standar (Perizinan Berusaha). Untuk usaha risiko rendah dan menengah rendah, Sertifikat Standar ini sudah berlaku sebagai izin operasional.
Pengurusan NIB membutuhkan ketelitian dalam sinkronisasi data. Jika ada ketidaksesuaian data antara Akta, NPWP, dan data yang diinput di OSS, sistem akan menolak. Inilah mengapa Expertise dalam troubleshooting OSS sangat dibutuhkan. NIB dan Sertifikat Standar adalah bukti Authority Anda untuk beroperasi di pasar.
Kewajiban Pengurusan NPWP Perusahaan dan Domisili
Setelah NIB diterbitkan, PT wajib mengurus Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) perusahaan ke Kantor Pelayanan Pajak (KPP) setempat. NPWP perusahaan adalah identitas fiskal yang krusial untuk melaksanakan kewajiban perpajakan, termasuk pemotongan, penyetoran, dan pelaporan PPh dan PPN. Tanpa NPWP, PT tidak dapat bertransaksi secara legal dan dikenakan sanksi administrasi yang berat.
Selain NPWP, meskipun Izin Domisili kini telah terintegrasi dalam NIB untuk sebagian besar wilayah, PT tetap wajib memiliki bukti legalitas alamat kantor. Jika PT bergerak di sektor industri tertentu, Izin Lingkungan (seperti SPPL, UKL-UPL, atau Amdal) yang terkait dengan lokasi usaha harus diurus sebagai bagian dari Izin Komersial/Operasional yang disyaratkan oleh OSS.
Kepatuhan pajak dan domisili menunjukkan Trustworthiness perusahaan di mata pemerintah. Perusahaan yang patuh pada kewajiban ini akan lebih mudah mendapatkan pembiayaan dari bank dan memenangkan tender pemerintah atau BUMN, karena mereka telah memenuhi persyaratan pembuatan PT dari sisi fiskal dan lingkungan.

Baca Juga: Cara Bikin PT Super Cepat Anti Ribet: Panduan Legalitas Usaha yang Bikin Bisnis Auto Scale-Up
Perbedaan Krusial PT Reguler dan PT Perorangan
Keuntungan dan Batasan PT Perorangan
UU Cipta Kerja juga memperkenalkan PT Perorangan sebagai opsi bagi pengusaha mikro dan kecil. Keuntungan utama PT Perorangan adalah kemudahan dan kecepatan pendirian; hanya membutuhkan satu orang pendiri, tanpa perlu Akta Notaris, dan pernyataan pendiriannya diajukan secara elektronik ke Kemenkumham.
Namun, PT Perorangan memiliki batasan yang signifikan. Ia hanya berlaku untuk usaha mikro dan kecil, dengan kriteria modal dan omzet tertentu (sesuai PP 7 Tahun 2021). Persyaratan pembuatan PT Perorangan memang jauh lebih sederhana, tetapi Authority dan kredibilitasnya di mata klien besar tidak sekuat PT Reguler.
PT Perorangan mungkin ideal untuk bisnis jasa kreatif skala kecil, konsultan individu, atau UMKM yang fokus pada pasar ritel. Namun, jika Anda berencana untuk mengajukan pinjaman besar ke bank, mengikuti tender BUMN atau konstruksi, atau menarik investor venture capital, PT Reguler adalah pilihan yang lebih tepat karena menawarkan perlindungan hukum dan struktur modal yang lebih kuat.
Kapan Harus Memilih PT Reguler (Minimal Dua Orang)
PT Reguler wajib dipilih ketika: 1) Modal usaha Anda melebihi batas yang ditentukan untuk PT Perorangan; 2) Anda memiliki lebih dari satu founder atau ingin membagi kepemilikan saham; 3) Anda berencana untuk menarik investasi eksternal besar (karena investor selalu mencari struktur saham yang jelas); dan 4) Anda beroperasi di sektor berisiko tinggi atau membutuhkan izin sektoral yang kompleks (seperti SBU Konstruksi).
Dalam sektor konstruksi, misalnya, PT Reguler wajib memiliki modal disetor yang memadai untuk mendapatkan SBU kualifikasi K, M, atau B. Hanya PT Reguler yang memiliki struktur Direksi dan Komisaris yang jelas yang memberikan Trustworthiness bagi klien yang mensyaratkan tata kelola perusahaan yang baik (Good Corporate Governance).
Memilih PT Reguler menunjukkan ambisi pertumbuhan. Meskipun persyaratan pembuatan PT Reguler lebih kompleks dan memakan waktu, Expertise hukum menunjukkan bahwa biaya yang dikeluarkan adalah investasi untuk mitigasi risiko hukum dan peningkatan kapasitas bisnis jangka panjang.

Baca Juga: Panduan Lengkap Mendirikan CV: Strategi, Legalitas, dan Peluang Bisnis di Indonesia
Persyaratan Lanjutan Sektoral: Kasus PT Jasa Konstruksi
Kewajiban Pengurusan Sertifikat Badan Usaha (SBU)
Bagi PT yang bergerak di sektor Jasa Konstruksi (salah satu sektor berisiko tinggi), persyaratan pembuatan PT tidak berhenti pada NIB dan Sertifikat Standar. PT wajib mengurus Sertifikat Badan Usaha (SBU) yang diterbitkan oleh Lembaga Sertifikasi Badan Usaha (LSBU) terakreditasi LPJK (Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi).
SBU adalah bukti Authority dan Expertise perusahaan konstruksi. SBU menentukan jenis layanan (subklasifikasi) dan batas kemampuan finansial (kualifikasi K, M, B) perusahaan Anda. Tanpa SBU yang sesuai, PT Jasa Konstruksi tidak dapat mengikuti tender dan secara hukum dilarang melaksanakan pekerjaan konstruksi.
Proses pengurusan SBU sangat ketat, mensyaratkan: 1) Modal disetor yang mencukupi; 2) Ketersediaan Tenaga Kerja Konstruksi (TKK) bersertifikat (SKK) yang memadai; dan 3) Laporan Keuangan Audit (untuk kualifikasi M dan B). SBU yang valid adalah kunci untuk membuka pintu pasar proyek pemerintah dan BUMN.
Keterkaitan SBU dengan Laporan Keuangan Audit
Salah satu persyaratan pembuatan PT yang paling menantang untuk SBU kualifikasi Menengah (M) dan Besar (B) adalah kewajiban Laporan Keuangan (LK) yang diaudit oleh Akuntan Publik (AP) terdaftar. LK Audit ini menjadi dasar bagi LPJK untuk memverifikasi ekuitas perusahaan, yang menentukan kualifikasi SBU Anda.
LK Audit menunjukkan Trustworthiness dan kesehatan finansial perusahaan. Klien besar sangat mengandalkan LK Audit ini sebagai indikator kemampuan PT dalam mengelola keuangan dan membiayai proyek. Perusahaan yang memiliki LK Audit bersih akan lebih mudah memenangkan kepercayaan pasar.
Mengurus LK Audit harus dilakukan secara profesional dan tepat waktu. Keterlambatan atau temuan negatif dalam LK Audit dapat menunda atau menggagalkan upgrade SBU, yang secara langsung menghambat pertumbuhan bisnis. Experience dengan konsultan akuntan publik yang tepat menjadi faktor penentu keberhasilan ini.
Oleh karena itu, bagi kontraktor, persyaratan pembuatan PT ini adalah siklus: modal kuat menghasilkan LK Audit, LK Audit menghasilkan SBU tinggi, SBU tinggi menghasilkan proyek besar. Ini adalah rantai nilai yang tidak terputus.

Baca Juga:
Legalitas yang Tepat Adalah Strategi Bisnis
Persyaratan pembuatan PT di era OSS-RBA menuntut pendekatan yang holistik: tidak hanya memenuhi kewajiban hukum dasar, tetapi juga secara strategis memilih bentuk legalitas, KBLI, dan struktur modal yang akan mendukung ambisi pertumbuhan Anda. PT adalah pilihan yang memberikan Authority dan perlindungan hukum terbaik, namun prosesnya harus dijalankan dengan Expertise dan ketelitian tinggi.
Jangan biarkan kesalahan administratif menghambat potensi besar bisnis Anda. Legalitas yang tepat adalah fondasi untuk menarik klien, memenangkan tender, dan menjaga Trustworthiness di pasar. Pastikan setiap langkah, mulai dari Akta Notaris hingga perolehan izin sektoral (SBU, LK Audit), dieksekusi dengan sempurna.
Amankan Legalitas Perusahaan Anda, Fokus pada Bisnis Inti!
Apakah Anda kesulitan menavigasi kompleksitas persyaratan pembuatan PT, OSS-RBA, KBLI, SBU, atau Laporan Keuangan Audit? Jangan buang waktu dan risiko kegagalan legalitas yang fatal.
Kunjungi https://indosbu.com sekarang!
Kami adalah mitra ahli Anda, menyediakan layanan lengkap yang menjamin legalitas perusahaan Anda sempurna:
- Layanan bantuan pengurusan akuntan publik dan laporan keuangan perusahaan.
- Pengurusan SBU Jasa Konstruksi, SBU Konsultan, SBU Kontraktor, SBU non Konstruksi, dan Sertifikat Standar.
- Pembuatan Izin Usaha & Izin Komersial/Operasional, termasuk penyusunan persyaratan teknis (SPPL, UKL-UPL, Amdal).
- Konsultasi Risiko Kegiatan Usaha (RBA) dan Integrasi dengan Instansi Terkait untuk kelancaran proses OSS.
- Pengurusan sertifikasi standar mutu ISO dan SMK3.
Dapatkan persyaratan pembuatan PT yang sempurna dan raih kepercayaan klien Anda hari ini juga!