Memulai bisnis di sektor konstruksi seringkali memilih bentuk badan usaha CV (Commanditaire Vennootschap) karena proses pendirian yang relatif cepat dan sederhana dibandingkan PT. Namun, banyak perusahaan yang beroperasi sebagai CV konstruksi masih gagal dalam mendapatkan kontrak-proyek besar, bahkan gagal dalam kualifikasi tender proyek pemerintah atau BUMN. Data dari LKPP (Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah) menunjukkan bahwa persentase penolakan kualifikasi tender di segmen non-kecil seringkali disebabkan oleh ketidaklengkapan atau ketidaksesuaian Sertifikasi Badan Usaha (SBU) yang dimiliki.
Tantangan terbesar bagi Owner atau Direktur perusahaan CV konstruksi saat ini adalah menavigasi regulasi pasca-implementasi sistem OSS RBA (Online Single Submission Risk-Based Approach) dan perubahan skema SBU di bawah koordinasi Kementerian PUPR dan LPJK. Legalitas dasar CV saja tidak cukup. Untuk bisa bersaing, CV wajib memiliki NIB (Nomor Induk Berusaha) dan SBU Konstruksi yang valid sesuai klasifikasi pekerjaan yang ditargetkan. Apakah Anda yakin CV Anda sudah terdaftar dengan kode KBLI (Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia) yang tepat di OSS RBA?
Apa saja tahapan wajib dalam cara daftar CV yang langsung mengarah pada penerbitan SBU Konstruksi? Bagaimana memitigasi risiko penolakan SBU karena ketidaklengkapan SKK (Sertifikat Kompetensi Kerja) tenaga ahli? Mengapa proses perizinan usaha konstruksi modern harus terintegrasi sejak awal pendirian CV? Memahami detail cara daftar CV dengan perspektif legalitas konstruksi adalah kunci untuk membuka peluang bisnis yang lebih luas.

Baca Juga: Wajib Baca: Panduan Lengkap Surat Perjanjian Kontrak Kerja (SPKK) dan Legalitas Konstruksi
Definisi CV Konstruksi dan Kewajiban Legalitas
CV (Persekutuan Komanditer) adalah salah satu bentuk badan usaha paling populer di Indonesia, khususnya untuk perusahaan konstruksi skala Kecil dan Non-Kecil.
Karakteristik dan Keunggulan CV dalam Konstruksi
CV adalah badan usaha yang didirikan oleh dua pihak atau lebih, terdiri dari sekutu aktif (bertanggung jawab penuh) dan sekutu pasif (hanya bertanggung jawab sebatas modal). Keunggulannya meliputi proses pendirian yang cepat, persyaratan modal yang lebih fleksibel, dan kemudahan dalam administrasi. Di sektor konstruksi, CV ideal untuk proyek dengan skala Kecil dan menengah.
Kewajiban NIB dan SBU Konstruksi
Setiap CV yang bergerak di jasa konstruksi wajib memiliki dua legalitas utama: NIB yang diterbitkan oleh sistem OSS RBA dan SBU Konstruksi yang diterbitkan oleh LPJK atas nama Kementerian PUPR. SBU adalah bukti kompetensi teknis dan legalitas CV untuk menjalankan pekerjaan konstruksi, sesuai dengan UU No. 2 Tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi.

Baca Juga: Panduan Lengkap: Legalitas Perusahaan Konstruksi, Kunci Pengurusan SBU Sukses
Cara Daftar CV Konstruksi Melalui OSS RBA
Proses pendirian CV saat ini terintegrasi penuh dengan sistem OSS RBA, mulai dari pendaftaran Akta hingga penerbitan NIB.
Tahap Awal: Pembuatan Akta Pendirian dan Pendaftaran AHU
Cara daftar CV dimulai dengan pembuatan Akta Pendirian di notaris, yang mencantumkan nama-nama sekutu dan modal dasar. Akta ini harus didaftarkan ke Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) melalui AHU Online untuk mendapatkan pengesahan. Pastikan tujuan usaha di Akta mencantumkan dengan jelas kegiatan jasa konstruksi.
Penerbitan NIB dan Sertifikat Standar (SS)
Setelah Akta disahkan, CV dapat mengajukan permohonan NIB melalui sistem OSS RBA. Saat memilih KBLI, CV konstruksi wajib memilih kode yang sesuai (misalnya, 41011 untuk Konstruksi Bangunan Gedung). OSS RBA akan menerbitkan NIB dan Sertifikat Standar (SS). SS ini bersifat komitmen dan mewajibkan CV untuk segera mengurus SBU Konstruksi sebagai izin operasional final.

Baca Juga: Panduan Lengkap Biaya Buat PT: Persiapan Legalitas dan Izin Usaha Konstruksi
Persyaratan Wajib SBU Konstruksi untuk CV
SBU Konstruksi adalah langkah krusial yang membedakan CV yang legal beroperasi di konstruksi dengan CV umum. Persyaratan ini diatur dalam Peraturan Menteri PUPR No. 9 Tahun 2024.
Kewajiban Modal dan Data Keuangan
CV yang mengajukan SBU wajib memiliki modal usaha dan data keuangan yang memadai. Untuk kualifikasi Kecil, persyaratan modal cenderung lebih ringan, namun tetap harus dibuktikan dengan laporan keuangan yang wajar. Besaran modal ini akan mempengaruhi kemampuan CV untuk meningkatkan grade SBU di masa depan.
SKK Konstruksi Tenaga Ahli (PJT/PJK)
Setiap subklasifikasi SBU Konstruksi yang didaftarkan wajib memiliki minimal satu Penanggung Jawab Teknik (PJT) dan satu Penanggung Jawab Klasifikasi (PJK) yang memiliki SKK (Sertifikat Kompetensi Kerja) yang sesuai. SKK harus masih berlaku dan tervalidasi di sistem LPJK. Kegagalan verifikasi SKK adalah penyebab utama penolakan permohonan SBU.

Baca Juga: Contoh PT Tertutup: Memahami Struktur Legalitas untuk Perusahaan Konstruksi
Proses Pengurusan SBU Konstruksi via LPJK dan OSS RBA
Meskipun NIB dikeluarkan di OSS RBA, proses teknis verifikasi SBU dilakukan melalui sistem LPJK yang terintegrasi dengan Kementerian PUPR.
Tahapan Pengajuan dan Verifikasi Data
Setelah mendapatkan SS dari OSS RBA, CV harus mengajukan permohonan SBU ke LPJK (melalui Asosiasi Jasa Konstruksi yang terakreditasi). Proses ini meliputi verifikasi dokumen administrasi (Akta, NIB, NPWP) dan verifikasi teknis (SKK tenaga ahli, pengalaman proyek, dan peralatan). Shutterstock Flowchart ini menunjukkan langkah-langkah detail verifikasi yang harus dilalui.
Penerbitan SBU dan Izin Komersial
Jika semua persyaratan, termasuk SKK dan modal, telah terverifikasi, LPJK akan mengeluarkan Sertifikat Badan Usaha (SBU). Setelah SBU terbit, CV wajib mengunggah kembali dokumen SBU ke sistem OSS RBA untuk mengubah status Sertifikat Standar menjadi Izin Komersial yang definitif. Hanya dengan SBU yang tercantum di OSS RBA, CV dapat berpartisipasi dalam tender.

Baca Juga:
Manfaat Bisnis SBU Konstruksi untuk CV
Investasi waktu dan biaya dalam SBU Konstruksi memberikan return yang signifikan dalam bentuk akses pasar dan kredibilitas bisnis.
Akses Penuh ke Tender Pemerintah dan Swasta
SBU Konstruksi adalah syarat wajib untuk registrasi di LPSE dan mengikuti tender pengadaan barang/jasa pemerintah. Selain itu, banyak Developer dan perusahaan swasta besar yang mensyaratkan calon kontraktor atau Subkontraktor mereka memiliki SBU yang valid. SBU membuka pintu ke proyek-proyek yang lebih besar.
Peningkatan Kredibilitas dan Daya Saing
SBU yang terawat dan memiliki kualifikasi yang sesuai (misalnya, SBU Non-Kecil atau M) secara otomatis meningkatkan kredibilitas CV. Hal ini memberikan jaminan kompetensi kepada Project Manager atau QAQC Manager di perusahaan klien, mempermudah proses negosiasi dan memenangkan kepercayaan proyek.

Baca Juga: Proses Bea Meterai Adalah Wajib: Panduan Tender, SBU, dan Kontrak Konstruksi
Studi Kasus: Kegagalan Tender Akibat SBU Tidak Sesuai
Kesalahan administratif dan teknis dalam pengurusan SBU seringkali merugikan CV secara finansial dan peluang.
Root Cause Penolakan Kualifikasi Tender
Sebuah CV konstruksi mengajukan tender untuk proyek jalan di daerah senilai Rp5 miliar. Meskipun CV tersebut memiliki SBU Pelaksana, mereka ditolak karena SBU yang dimiliki hanya mencakup subklasifikasi Jalan Kelas 2, sementara proyek mensyaratkan Jalan Kelas 1. Root cause-nya adalah kegagalan upgrade SBU dan SKK tenaga ahli yang tidak sesuai kualifikasi.
Solusi: Upgrade SKK dan SBU secara Terencana
Pencegahan terbaik adalah dengan perencanaan SBU dan SKK yang terintegrasi. Sebelum mengajukan tender, Business Development Manager wajib memverifikasi kualifikasi dan subklasifikasi SBU terhadap persyaratan tender. Jika belum sesuai, segera lakukan peningkatan grade SBU dan SKK tenaga ahli yang relevan, memastikan CV selalu siap bersaing di pasar yang lebih tinggi.

Baca Juga:
Kesalahan Umum dan Strategi Kelola Sertifikasi
CV sering terperangkap dalam kesalahan administrasi yang menghambat perizinan dan tender. Berikut kesalahan dan solusi praktisnya.
Keterlambatan Perpanjangan SBU dan SKK
Kesalahan fatal adalah membiarkan SBU dan SKK dari tenaga ahli kedaluwarsa. Proses perpanjangan memakan waktu, dan jika terlewat, CV harus mengurus dari awal. Solusi praktisnya adalah membuat jadwal alert perpanjangan minimal 6 bulan sebelum masa berlaku berakhir. Shutterstock Jelajahi Kepatuhan ini mirip dengan standar sistem manajemen mutu ISO 9001.
Dokumen Fisik vs Data Digital di OSS RBA
Adanya perbedaan data antara dokumen fisik SBU yang diterbitkan LPJK dengan data yang tercantum di OSS RBA akan menyebabkan penolakan saat verifikasi tender. Strateginya adalah memastikan bahwa setiap perubahan data, baik itu alamat, pengurus, atau klasifikasi, diurus secara paralel di kedua sistem. Konsistensi data adalah kunci legalitas konstruksi.

Baca Juga: Perusahaan CV: Panduan Lengkap Pendirian, Legalitas, dan Akses Tender Konstruksi
Penutup: Legalitas Konstruksi, Investasi Jangka Panjang
Cara daftar CV yang benar di sektor konstruksi harus diiringi dengan komitmen total pada legalitas dan sertifikasi. NIB, SBU Konstruksi, dan SKK tenaga ahli adalah tiga serangkai yang menentukan peluang bisnis Anda di pasar yang sangat kompetitif. Jangan anggap remeh perizinan; ia adalah investasi jangka panjang untuk kredibilitas dan keberlanjutan perusahaan Anda.
Percepat legalitas konstruksi perusahaan Anda. Konsultasi pengurusan SBU bersertifikat LPJK di Indosbu.com - karena setiap tender adalah peluang yang tidak boleh terlewat.
Disclaimer Legal: Indosbu.com menyediakan jasa konsultasi dan fasilitasi perizinan usaha konstruksi yang mengacu pada UU Jasa Konstruksi No. 2 Tahun 2017, Perpres 12/2021, dan Permen PUPR terbaru. Kami berupaya menjamin efisiensi dan kepatuhan dalam proses pengurusan SBU dan SKK.